Reolusi Hijau 2015

Indonesia memiliki 13.487 pulau dengan hutan hujan tropis luas serta lautan yang mencapai 3.000.000 km2 membentang 3.977 mil antara Samudra Hindia hingga Pasifik yang menjadikannya kaya keanekaragaman hayati. 


Hutan Indonesia
(www.facebook.com/TheNatureConservancyIndonesia)

Raja Ampat
(travel.kompas.com)

Ekosistem Pulau Maratua
(travel.kompas.com)

Namun, kekayaan tersebut terancam tidak bisa diwariskan pada generasi mendatang. Penyebabnya adalah secara sadar atau tidak, kita telah merusaknya.

Setiap tahun, 13.000.000 hektar hutan hilang akibat defortasi. Sebagian besar disebabkan pembalakan liar, lainnya dibuka untuk menjadi lahan pertanian dan pembangunan. Hutan yang masih tersisapun telah terfragmentasi, kemampuannya menopang kehidupan liar dan penyedia air bersih berkurang.

Pusat Penelitian Oseanografi LIPI menyatakan, hanya 5,3% terumbu karang Indonesia yang tergolong sangat baik, 30,45% dalam kondisi buruk. Dari tahun 1982-2000, luas hutan mangrove berkurang dari 4,2 juta hektar menjadi 2 juta hektar. 

Indonesia termasuk peringkat ke-10 negara penyumbang pemanasan global. Suhu permukaan bumi meningkat akibat efek rumah kaca. Lapisan ozon yang melindungi dari radiasi matahari semakin menipis. Terjadi perubahan iklim yang ekstrem. Sebagai negara kepulauan, ribuan pulau kecil terancam tenggelam akibat naiknya permukaan laut karena mencairnya gunung es di kutub.

Saatnya diawal tahun ini didengungkan Resolusi Hijau 2015 untuk menyelamatkan lingkungan dunia, khususnya Indonesia. Jangan sampai anak-cucu kita hanya mendengar cerita kekayaan alam masa lampau tanpa pernah merasakannya sendiri akibat telah rusaknya lingkungan karena ulah kita yang tidak menghormati alam. Berikut beberapa ide gagasan guna menyelamatkan lingkungan:


(1) Jika Menteri Kaluatan berani tegas menindak pencuri ikan, kini saatnya Menteri Kehutanan juga harus tegas memerangi pembalakan liar. Seret pelakunya, bahjan jika itu terorganisir dan melibatkan oknum pejabat/petugas kongkalikong di dalamnya. Pembalakan liar menyebabkan bencana seperti tanah longsor yang menyebabkan banyak orang kehilangan nyawa. Jadi, bukankah pembalakan liar secara tidak langsung juga merupakan tindakan menghilangkan nyawa orang lain?


Pembalakan Liar
(www.harian-komentar.com)

(2) Pesawat tanpa awak atau Drone biasanya digunakan untuk misi pengintaian dalam dunia kemiliteran. Tahun ini perlu direalisasikan penggunaan Drone dalam menjaga luasnya hutan Indonesia dari perusakan.


Drone
(sidomi.com)

(3) Jika harus menebang pohon, gunakan metode tebang pilih. Pilih pohon yang sudah tidak produktif. Setelah menebang satu pohon, usahakan menggantinya dengan satu atau dua pohon baru agar beberapa tahun mendatang hutan tidak gundul. 


(dewilingkungan.blogspot.com)

(4) Menggalakkan program reboisasi atau menanam pohon di RT, RW, kantor, sekolah, dll agar menjadikan lingkungan hijau dan sejuk karena pohon menghasilkan oksigen.


Menanam Pohon
(www.inspira.tv)

(5) Berhemat kertas dan tissu. Program ini dapat dilakukan di kantor-kantor, sekolah, kampus, dsb. Satu pohon digunakan sebagai bahan baku 15 rim kertas A4. Bayangkan berapa rim kertas yang dipakai penduduk dunia tiap harinya.


(worldknowledge100.blogspot.com)

(6) Meminimalisir penggunaan plastik dan mengelola sampah plastik dengan benar. Plastik merusak struktur tanah karena membutuhkan waktu 100-500 tahun agar terurai sempurna. Mulai terapkan untuk tidak menggunakan plastik di sekolah, kantor-kantor, rumah tangga, dll


(www.news.tridinamika.com)

(7) Menghemat listrik untuk mengatasi krisis energi dan pemanasan global. Rumah, kantor, sekolah, dll tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. 40% emisi karbon berasal dari sektor ketenaga-listrikan. Selain itu hemat air juga perlu.


(ciricara.com)

(8) Hutan adalah sumber kehidupan. Selain sebagai paru-paru bumi, di dalamnya juga bernaung jutaan spesies. Hutan juga menyimpan obat-obatan herbal yang belum diketahui. Pemerintah harus memfasilitasi peneliti hutan dan lingkungan untuk terus berkarya. Diperlukan juga penyuluhan pada masyarakat mengenai cara pemanfaatan hutan untuk kesejahteraan tanpa merusaknya.


(www.nature.or.id)

(9) Memperketat perlindungan bagi fauna langka. Pidanakan penjual dan pembeli fauna ilegal untuk menghindarkan fauna dari kepunahan.


Orang Utan
(www.facebook.com/TheNatureConservancyIndonesia)


(10) Membangun ruang terbuka hijau di perkotaan. Satu kota wajib setidaknya memiliki satu Hutan Kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota dan daerah resapan air.

Hutan Kota Malabar, Malang Jatim
(Sumber: blog.ub.ac.id)

(11) Program 1 rumah 1 pohon. Diperkotaan, khususnya rumah yang memiliki halaman wajib setidaknya menanam satu pohon secara mandiri. Dengan demikian kota tampak rindang dan mengurangi panasnya suhu akibat pemanasan global.

Pohon di Halaman
(ahmadjuniar.blogspot.com)

(12) Mengubah pandangan tentang sungai. Di Indonesia sungai dianggap tempat membuang segala sesuatu yang tidak diperlukan lagi. Rumah-rumah yang berada ditepi sungai dirancang membelakangi sungai. Jika ada yang perlu dibuang maka tinggal buang ke sungai. Akibatnya banjir. Berbeda dengan masyarakat luar negeri. Mereka menganggap sungai sebagai bagian dari keindahan landscape kota yang tak terpisahkan. Rumah-rumah mereka bangun menghadap sungai, alat transportasi sungai disediakan untuk berkeliling kota.

Sungai Di Jakarta
(nurulfajrymaulida.blogspot.com)

Di Eropa
(natninadirasainurak.wordpress.com)

(13) Memperketat izin pembangunan. Jangan sampai ada gedung yang menggunakan bahan kaca berlebihan sehingga memantulkan panas yang dapat memicu naiknya suhu udara. Perketat pula izin pembangunan pabrik. Perlu dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) secara mendalam sebelum mengeluarkan izin.

Gedung Kaca
(fathanmotor.blogspot.com)

(14) Menteri Susi sudah menempuh langkah tegas terhadap pencuri ikan asing. Lalu bagaimana dengan nelayan lokal yang menangkap ikan dengan bom ikan dan racun? Hal tersebut berdampak pada rusaknya ekosistem laut. Mungkin bisa dipertimbangkan untuk menenggelamkan perahu yang menggunakan bom ikan dan racun.

Bom Ikan
(sinarharapan.co)

(15) Program transplantasi terumbu karang. Yaitu rehabilitasi terumbu karang yang semakin terdegradasi. Teknik pencangkokan berguna mempercepat regenerasi terumbu karang yang rusak dikarenakan oleh bom ikan.

Rehabilitasi Terumbu Karang
(twpgilimatra.wordpress.com)

(16) Program menanam sejuta mangrove bagi tiap wilayah pantai. Seperti yang diketahui, mangrove berfungsi menjaga pantai dari pengikisan air laut serta menahan tiupan kencang angin laut.

Ronaldo Menanam Mangrove di Bali
(mediasepakbola.co)

(17) "Bike To Work". Ubah pandangan yang mengatakan sepeda adalah transportasi kuno. Di negara-negara maju sepeda sudah menjadi transportasi sehari-hari masyarakat perkotaan. Dengan bersepeda, kita turut andil dalam menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi udara yang dapat menyebabkan rusaknya lapisan ozon.


Jokowi Bike2Work
(jokowidiary.blogspot.com)

(18) Menghentikan kebiasaan merokok. Merokok selain berbahaya bagi kesehatan diri sendiri juga menyebabkan polusi udara di ruang sekitar yang juga merugikan kesehatan orang lain.

(koffiefreak.wordpress.com)

(19) Mendukung organisasi penyelamat lingkungan (contohnya: The Nature Conservancy Program Indonesia) dalam melestarikan lingkungan baik itu melalui sumbangan, partisipasi langsung, maupun mendengungkannya melalui media sosial maupun blog.

Logo TNC Program Indonesia
(www.facebook.com/TheNatureConservancyIndonesia)

Jika Resolusi Hijau 2015 dijalankan oleh semua golongan, niscaya kelestarian alam tetap terjaga sehingga anak-cucu kita di masa mendatang masih dapat merasakan dan memanfaatkan sumberdaya alam secara benar untuk kesejahteraan hidup mereka.



Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
http://www.nature.or.id/index.htm
http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/ekosistem-laut-kita-dalam-ancaman/blog/49130/
http://www.alpensteel.com/article/108-230-pemanasan-global/1561-indonesia-ranking-10-penyumbang-pemanasan-global.html
http://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/04/07/gerakan-hemat-kertas-dan-tisu-gemasu-bukti-cinta-untuk-hutan-kita-548513.html
http://alamendah.org/2009/07/23/dampak-plastik-terhadap-lingkungan/
http://www.pusatbiologi.com/2013/12/fungsi-dan-manfaat-hutan-mangrove.html
http://alamendah.org/2010/12/06/transplantasi-terumbu-karang-pengertian-tujuan-dan-teknik/
http://gogreenindonesia.blogspot.com/2008/02/hemat-listrik-atasi-krisis-energi-dan.html
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul: Reolusi Hijau 2015
Ditulis Oleh Alfiandi's Blog
Jika mengutip harap mencantumkan sumber dan memberikan link menuju ke artikel Reolusi Hijau 2015 ini. Segala bentuk pelanggaran hak cipta akan dilaporkan ke DMCA Takedown. Komentar yang tidak sopan dan tidak berhubungan dengan topik seperti promosi, jualan, dsb tidak akan dipublikasikan. Terima kasih atas perhatiannya. Happy Blogging :)
Previous
Next Post »
Thanks for your comment